BKLDK LAUNCHING HASIL SURVEI KONTROL SOSIAL MAHASISWA MUSLIM BANDUNG
Badan
Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Kota Bandung mengadakan Diskusi Publik dengan tema “Pergaulan
Sehat Generasi Muda; Aset Masa Depan Kota Bandung” di Pendopo Kota Bandung, pada sabtu (28/5).
Ratusan Mahasiswa beserta Intelektual dan tokoh masyarakat mengikuti acara
dengan antusias.
Perwakilan
dari Pemerintah Kota Bandung, Tatang Muhtar, S.Sos., M.Si mengatakan, pertemuan
bersama BKLDK merupakan pertemuan strategis, sebab Bandung merupakan kota
pendidikan juga. “Mahasiswa butuh
kita, kita juga butuh mahasiswa untuk bersinergi bersama di masyarakat”,
terangnya.
Tatang
juga menyampaikan apresiasinya terhadap agenda BKLDK dan survei yang dilakukan,
sebab di era globalisasi saat ini sangat sulit untuk membendung arus informasi.
Pertanyaannya bagaimana cara membendung arus negatif dari informasi. Jawabannya
sederhana, kita harus membekali masyarakat dengan moralitas supaya bisa
membedakan antara yang salah dan benar. “kampanye
kebaikan jangan sampai kalah dengan kampanye kekerasan dan penyakit masyarakat
yang lain”, jelasnya. Tatang yang merupakan Kabag Kesra itu melanjutkan, hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan
informasi terkait program pemerintah kota Bandung yakni Maghrib Mengaji dan gerakan Ayo
Bayar Zakat.
Yuana
Ryan Tresna, M.Ag sebagai pembicara keduapun memberikan apresiasi kepada survei
yang dilakukan oleh BKLDK Kota Bandung. Beliapun menyampaikan bahwa apa yang
dilakukan oleh pemerintah kota Bandung dengan program-program kreatifnya adalah
sesuatu yang baik, namun pemerintah kota Bandung tidak cukup melakukan gerakan sosial,
akan tetapi program semacam itu lebih cocok dilakukan oleh ormas. Sedangkan
untuk ranah pemerintah seharusnya membangun sistem kontrol pergaulan masyarakat
berupa aturan. Beliau mengutip sebagaimana hasil survei BKLDK bahwa 81%
responden setuju adanya aturan yang tegas oleh pemerintah untuk mengatur
pergaulan generasi muda.
Yuana
yang juga merupakan Ketua Tim Perumus Konsep
Bandung
Barokah ini, menyampaikan bahwa gerakan
Bandung Barokah mengusung desain pembangunan kota yang berlandaskan iman dan
taqwa. Sebagaimana yang diterangkan di dalam al-Qur’an Surah Al’A’raf ayat 96. Barokah itu berarti ziyadatul-khoir,
yaitu kebaikan yang bertambah. Iman dan taqwa merupakan kunci pembuka untuk
kebarokahan, yaitu dengan diaturnya masyarakat berdasarkan Islam. “Harus ada penataan ulang terhadap
pembangunan yang selama ini ada,, seperti masih adanya tempat-tempat maksiat
yang legal”, ungkap yuana.
Pembicara ketiga, Eri Taufik Abdulkarim selaku Pembina
BKLDK Kota Bandung menyampaikan bahwa aktivis pra reformasi dan saat reformasi
terbagi menjadi 3, yaitu nasionalis, komprador dan Islam. Dahulu simbol-simbol keagamaan jarang ada akan tetapi dari
sisi pergaulan masih bisa dikontrol, sedangkan pasca reformasi, kebebasan
sangat diumbar dan menjadi awal mula maraknya aktivitas seks bebas.
Taufik
mengatakan bahwa jika mahasiswa aktif dalam kontrol sosial, maka bisa
diluncurkan program pendidikan seks syar’i, sebab
jika dibiarkan, kondisi Indonesia yang hancur akan dimanfaatkan oleh para
komprador untuk mengambil keuntungan. “mahasiswa
harus mengambil posisi yang kuat dalam mengusung perubahan, BKLDK selaku
lembaga mahasiswa akan menggalakkan program pembinaan yang akan mengokohkan
pilar-pilar masyarakat terutama terkait ketakwaan individu dan kontrol sosial
masyarakat” terang beliau. Pimpinan Majelis Inspiring Al-Qur’an ini juga menambahkan bahwa mahasiswa tidak bisa mengambil
tindakan represif di masyarakat karena beresiko terkena hukum yang saat ini
tidak memihak pada aktivitas-aktivitas represif. “mahasiswa hanya bisa melakukan aktivitas di ranah edukasi”,
ungkapnya
Pada
Acara ini juga dilaunching hasil survei BKLDK terkait kontrol sosial mahasiswa
kota Bandung terhadap persoalan seks bebas. Diperoleh hasil bahwa 93% mahasiswa setuju agar dibekali pemahamaan
agama supaya terhindar dari aktivitas seks bebas. Selain itu 88% responden setuju kampus
memfasilitasi pembinaan khusus untuk para mahasiswa. Demikian pula 81%
responden setuju pemerintah menetapkan aturan yang tegas agar pergaulan remaja
tidak mengarah pada seks bebas. []
If