Dampak Pergaulan dan seks bebas
Seperti yang penulis jelaskan
diatas rusaknya tatanan sosial diakibatkan oleh budaya liberalism yang di
import dari barat. Budaya kebebasan ini melahirkan pergaulan dan seks bebas.
Dari pergaulan dan seks bebas ini melahirkan berbagai macam permasalahan sosial,
seperti: tingginya tingkat aborsi, peningkatan kasus Positiv HIV/Aids, dsb. Acquired
Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV. Aids dapat
disebarkan melaluli beberapa cara, diantaranya: hubungan seksual (hetero/homo),
diturunkan oleh orang tua, penggunaan jarum suntik bersamaan dengan pengidap
Aids. (Wikipedia)
berdasarkan data profil kesehatan indonesia yang dikeluarkan kementrian kesehatan pada tahun 2015, dapat dilihat dari gambar diatas, tren menunjukan bahwasanya kasus positiv HIV dan Aids terus meningkat.
Angka aborsi alias pengguguran kandungan di dunia masih
tergolong tinggi. Setiap tahun tak kurang dari 56 juta tindakan aborsi
dilakukan di seluruh dunia. Sementara itu, kasus aborsi tercatat menurun
drastis dalam 25 tahun belakangan ke posisi terendah di negara-negara kaya.
Namun, tidak demikian di negara-negara berkembang yang lebih miskin.(Tempo.co)
Deputi Bidang Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Dr. Julianto Witjaksono SpOG, KFER,
MGO, pada 10/8/2014 mengatakan, 46 persen remaja berusia 15-19 tahun belum
menikah sudah berhubungan seks (Tribunnews.com, 10/8/2014).
Keterkaitan Liberalisme dengan Kapitalisme dan Demokrasi
Pada awal awal tulisan penulis
menuliskan bahwasanya setiap tatanan kehidupan yang ada sekarang sudah rusak.
Dari mulai tatanan pemerintahan, ekonomi dan sosial. Penyebaran paham
liberalisme tidak dapat dipisahkan dari paham kapitalisme dan demokrasi.
Berikut penjelasan relevansi antara liberalisme dengan kapitalisme dan
demokrasi yang saya kutip dari Wikipedia.
Demokrasi dan Kebebasan Dalam pengertian Demokrasi, termuat nilai-nilai hak asasi
manusia, karena demokrasi dan Hak-hak asasi manusia merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Sebuah negara
yang mengaku dirinya demokratis mestilah mempraktikkan dengan konsisten
mengenai penghormatan pada hak-hak asasi manusia, karena demokrasi tanpa
penghormatan terhadap hak-hak asasi setiap anggota masyarakat, bukanlah
demokrasi melainkan hanyalah fasisme atau negara totalitarian yang
menindas.
Jelaslah bahwa demokrasi berlandaskan nilai hak kebebasan
manusia. Kebebasan yang melandasi demokrasi haruslah kebebasan yang positif –
yang bertanggungjawab, dan bukan kebebasan yang anarkhis. Kebebasan atau
kemerdekaan di dalam demokrasi harus menopang dan melindungi demokrasi itu
dengan semua hak-hak asasi manusia yang terkandung di dalamnya. Kemerdekaan
dalam demokrasi mendukung dan memiliki kekuatan untuk melindungi demokrasi dari
ancaman-ancaman yang dapat menghancurkan demokrasi itu sendiri. Demokrasi juga
mengisyaratkan penghormatan yang setinggi-tingginya pada kedaulatan Rakyat.
Kapitalisme dan Kebebasan Tatanan ekonomi memainkan peranan rangkap dalam memajukan
masyarakat yang bebas. Di satu pihak, kebebasan dalam tatanan ekonomi itu
sendiri merupakan komponen dari kebebasan dalam arti luas ; jadi,
kebebasan di bidang ekonomi itu sendiri menjadi tujuan. Jadi terbukti bahwa
kapitalisme adalah salah satu perwujudan dari kerangka pemikiran liberal.
(Wikipedia)
Kesimpulan
Berdasarkan tulisan dan data yang
saya paparkan maka tidak mungkin kerusakan yang terjadi di tatanan sosial
merupakan akibat dari kesalah personal (individu) atau kesalahan masyarakat,
namun lebih jauhnya ini merupakan permasalah sistemik, yang tentu saja ini
merupakan bukti kegagalan sistem yang diterapkan saat ini. sistem yang
diterapkan saat ini, yaitu kapitalisme
telah melahirkan tatanan budaya yang liberal, yang sangat merusak masyarakat.
Jika
kita tarik kesimpulan bersama maka Kapitalisme dan Demokrasi lah yang telah
menjadi poros berkembangnya budaya liberalisme. Budaya liberalism tidak akan
berkembang disuatu negara, jika negara tersebut tidak menerapkan sistem
kapitalisme dan demokrasi. Maka jelaslah ideology ini merupakan musuh kita
bersama, karena telah merusak berbagai tatanan kehidupan, dari mulai tatanan
pemerintahan, ekonomi dan sosial. Tentunya solusi yang dapat diberikan untuk
menyelesaiakan kasus pergaulan dan seks bebas, ialah dengan mengganti sistem
yang berkuasa saat ini, karena sistem inilah yang menyebabkan tersebarnya paham
liberalism di tatanan sosial.
Muhammad Randy
Sumber:
Profil kesehatan Indonesia 2015
kementrian kesehatan republic Indonesia
Tribun news