Bdg.News. Bandung. Seperti Aksi Bela Islam
212, Aksi Solidaritas Aleppo pagi tadi (16/12) diwarnai dengan bentangan
bendera hitam raksasa, yang diketahui disebut dengan Ar-roya (Panji Rasulullah
Saw), sebagaimana pantau bdg.news secara langsung diketahui bahwa ratusan
peserta aksi membawa berbagai poster bernadakan kecaman terhadap rezim bashar
assad atas penindasan umat muslim Aleppo, tak hanya itu ratusan bendera Ar-Roya
dalam ukuran kecil berkibaran menghiasi jalannya aksi.
Aksi yang diisi dengan
penyampaian orasi tersebut dilaksanakan di depan Gedung Sate Bandung
diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat. Salah seorang orator
yakni Ust Eri Taufik menyayangkan atas sikap diamnya penguasa Indonesia tidak mengirimkan
pasukan militer yang dimilikinya untuk menyelamatkan umat muslim di Aleppo, Suriah. Lebih lanjut beliau mengatakan padahal Indonesia merupakan negeri muslim terbesar di dunia dan pemerintah sendiri telah mengeluarkan banyak uang untuk membiayai latihan pasukan militer dan menyediakan alat-alat tempur.
Selain Ust Eri Taufik, orasi
disampaikan oleh Ust Asep Sudrajat yang mengatakan dengan tegas bahwa ketika
Khilafah berdiri, kaum muslim dihargai dan dilindungi, namun setelah Khilafah
runtuh, tumbuh faham nasionalisme yang mengakibatkan terpecah belahnya kaum muslim
sehingga kaum muslim tidak lagi mendapatkan perlindungan. Lebih lanjut beliau
mengatakan sudah saatnya nasionalisme kita campakan dan kembali memperjuangkan
tegaknya khilafah untuk menyelamatkan kaum muslim di seluruh dunia, termasuk
kaum muslim Aleppo, Suriah. [Irfan]