Bdg.News. Banjar- "Derita Aleppo adalah derita kita, karena kita disatukan oleh aqidah yang
sama yaitu aqidah Islam," tegas aktivis HTI Kota Banjar, Ustadz Ilman
Ginanjar pada agenda Tabligh Akbar Solidaritas Untuk Aleppo, pada Sabtu, (24/12/2016) di Mesjid Agung Kota Banjar.
Dihadapan
ratusan hadirin ia menyampaikan bahwa setelah Khilafah runtuh umat Islam tidak
memiliki pelindung, tidak bisa saling menguatkan, padahal seharusnya umat Islam
itu bagaikan satu tubuh.
Orator lain,
Ustadz Aan Alamsyah mengatakan bahwa peduli terhadap saudara di Syam yang
tengah dibombardir oleh rezim Bassar Assad adalah salah satu bukti cinta kepada
Nabi Muhammad Saw. "Kalau kita diam saja, maka pengakuan cintanya perlu
dikoreksi," tegasnya.
Disisi lain
tokoh HASMI Kota Banjar ini melihat bahwa kejadian di Aleppo ini bisa jadi
adalah awal perjuangan umat Islam, awal kemenangan umat Islam.
Tokoh
intelektual Kota Banjar Asep Purwanto, MM. membedah Syiah Nusyairah yang
merupakan aliran rezim Bassar Assad, sang pembantai rakyat Suriah, rakyatnya
sendiri. Syiah Nusyairah adalah aliran ekstrim Syiah yang berlandaskan aqidah
yang rusak.
Ulama Banjar,
Ustadz Badar Ismail, S.HI mengungkapkan bahwa pembantaian umat Islam di Aleppo,
Rohingnya, Iraq, dan Palestina tidak akan terjadi jika umat Islam bersatu.
"Hanya dengan kekuatan Khilafah yang bisa menyatukan umat Islam, karena
itu merupakan perisai," tegasnya.
Mantan Wakil Walikota
Banjar Ahmad Dimyati, S.IP. menyebutkan bahwa kejadian di Aleppo terjadi karena
memang sistem saat ini yang mendukung. "Syariah dan Khilafah kelihatannya
perlu dipikirkan kembali oleh pemimpin bangsa dimanapun yang sudah
tersekat-sekat. Karena memang setelah disekat-sekat, ketika Aleppo dihajar
habis, kita tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.
Ustadz Amas dari
MIUMI mengajak hadirin untuk mengeluarkan infaq terbaik bagi saudara-saudara
kita di Aleppo. Ia pun mengingatkan siapa saja yang tak acuh terhadap Aleppo
termasuk para pemimpin maka mata hatinya telah buta. "Siapapun yang tidak
merasa terajak hatinya dengan hal ini (tragedi Aleppo), sesungguhnya bukan
matanya yang buta tetapi mata hatinya yang buta," terangnya.
Aktivis HTI Kota
Banjar Ustadz Tasudin, S.Pd memaparkan beberapa solusi bagi muslim di Aleppo.
Yang pertama adalah doa yang merupakan senjata kaum muslim. Solusi kedua dengan
memberi bantuan materi. Lalu solusi yang ketiga adalah dengan menyeru kepada
para pemimpin negeri-negeri muslim untuk mengirimkan pasukannya guna memerangi
persengkokolan para pembantai itu.
"Solusi
final adalah tegaknya Khilafah. Dengan tidak ada yang berani melecehkan,
menistakan, membasmi kaum muslim. Orang-orang kafir akan segan terhadap kaum
muslim. Umat muslim akan mengayomi seluruh manusia dan menerapkan Islam
rahmatan lil 'alamin," tegasnya.
Acara yang
dihadiri ratusan warga Kota Banjar dan sekitarnya berjalan lancar. Peserta yang
berasal dari berbagai latar belakang seperti ulama, politikus, tokoh intelektual,
pengurus ormas, hingga masyakarat biasa hingga remaja mengikuti acara dengan
seksama hingga akhir. Dalam acara tersebut juga ditayangkan video yang
menggambarkan keadaan muslim di Aleppo, Suriah.
Editor: Irfan